Selasa, 24 Juli 2012

Poem?

sooo, this is my poem.. Maybe poems?
Sebenernya maunya post 1, karna gue ngerasa lebih yakin sama puisi yang n.. sr, tapi sayang aja kalo gak di post.. mungkin ini beda bangaaaat sama gue yang kada jago2nya berpuisi atau ngubah2 itu semua menjadi sebuah majas bagaikan blan yang menyinari malam yang gelap.. aseeeek ._.




"Segenggam pasir"

Aku bagaikan segenggam pasir..

Yang apabila kamu menjagaku
Maka aku akan tetap ditanganmu
Walau angin berhembus

Aku bagaikan segenggam pasir..

Yang apabila kamu terlalu melepasku
Maka aku akan hilang
Dengan perlahan namun pasti
Karena anginlah yang akan menghempaskanku dari tanganmu

Aku bagaikan segenggam pasir..

Yang apabila kamu terlalu menggenggam erat tanganmu, protective
Maka aku akan hilang
Karena genggamanmu sendiri
Yang membuatku tak sanggup bertahan dan akhirnya
Melepaskan diri untuk keluar

Aku bagaikan segenggam pasir..
Yang selalu ingin dijaga olehmu

PUTUS ASA'


Hidup belum tentu berjalan semulus yang aku bayangkan
Mencintai tak semudah yang aku pikirkan
Dicintai tak seindah yang aku harapkan
Cobaan tak sesulit yang aku duga

Namun, aku sudah tak sanggup menghadapi ini semua..
Aku bukan putus asa
Namun rasanya aku benar-benar putus harapan
Tak ada lagi yang dapat ku lakukan

Batinku terbaring
Aku sakit
Tak ada yang menolongku
Tak ada yang memperhatikanku

Tapi bila aku akan pergi apa mereka akan mengingatku?
Apa ada yang akan mencintaiku?
Apa ada yang memikirkanku?
Mungkin jawabannya
Tidak

Kali ini adalah saatnya diriku untuk bangun, bangkit dari keterpurukan
Mungkin aku memang putus asa
Mungkin aku terlanjur kalah, sebelum harus berperang
Aku tak mau dikalahkan dengan rasa takut

Aku harus berani
Untuk membuat hidupku menjadi berarti




Segitu aja deh.. yang lin ener-bener kurang pd wkwk.. kadang terinspirasi dari puisi yang ada kta-kata 'aku ingin mencintaimu secara ederhana' blabla.. ai emang itu keren (y)



"'

Senin, 23 Juli 2012

Cerpen!

prolong :
Sebenernya ini bukan prolog siiih.. ini cuma peringatan.. soooo~ this is my sort sory.. bahasa kerennya cerpen, dulu waktu menginjak kelas 9 ececececeileeeeh.. spet disuruh buat cerpen, sebenernya gue sangat amat kurang berpengalaman didang nulis-nulis cerpen cerita novel yaa kindda that.. tapi yaaa ge post gpapalaaah.. keliatan se absurd-absurdnya gue buat cerita..
Ntah dapet inspirasi dari mana.. judulnya "Nela dan Diary-nya" ini di post lewat h oh semua wkwk, jadi rada aneh selo yaaaaa.. yasudddlah~ daripada banyak baweel.. soooo this is it!!










Well diary,
Hari ini tepat satu tahun kejadian buruk dan menyedihkan itu terjadi. Walaupun udah setahun tapi rasanya susah banget untuk ngelupain itu semua. Semua itu kesalahanku sungguh susah untukku memaafkan diri sendiri. Rasanya ingin ku ulang kembali waktu dan mengubah semuanya, tapi kini sudah terlambat. Yang lalu biarlah berlalu, masa lalu itu akan menjadi jalan untuk aku agar tidak mengulangnya kembali.
-Nela-

Nela, seorang gadis yang memang terbiasa menulis dalam sebuah buku. Sudah genap empat buku diary bergoreskan kisah hidupnya. Kali ini menjadi giliran sebuah buku putih polos yang didapatkannya dari seorang mantan kekasih, Rama. Seperti yang ditulis oleh Nela malam ini, kejadian setahun lalu. Kejadian itu diawali oleh sebuah kisah manis.

"Nel, entar malem lo ada acara gak?" Tanya Tania, sahabat terdekat Nela.
"Kayaknya enggak, habis dari kampus nanti gua ada manggung di cafe biasa. Sampe sekitar jam lima, jadi malem kemungkinan kosong" jawab Nela dengan bibirnya tersenyum "emang kenapa?" Nela mengubah senyum manisnya menjadi
senyum penasaran.
"Enggak nanya doang, habis biasanya kan lo sibuk mulu. Ampe kasian gua ama lu ahahaha" sindir Tania.
"Tapi gua nikmatin itu, its great. Kapan lagi bisa gitu, kita masih muda ini ahahaha" jawab Nela meyakinkan.
"Eh, liat tuh kak Rama ngeliatin lo"
"Apaan sih emang gua elu, kepede-an"
Sejenak mereka berbicara, Rama menghampiri mereka.
"Apa kata gua dia ngeliatin lo, buktinya dia ngedeketin kita sekarang" bisik Tania.
"Nel, nanti malem kamu ada acara gak?" Tanya Rama.
"Enggak kak dia gk ada acara, tadi ak udah nanya kok" selak Tania lalu mengedipkan sebelah matanya seperti memberikan sebuah kode pada Rama.
"Apaan sih lo tan, hiih" jawab Nela kesal "iya gak ada acara kak, kenapa?" Lanjutnya.
"Iyaudah bagus deh, nanti malem aku jemput kamu yah"
"Mau ngapain kak?"
"Yaaa ada sesuatu, please" wajah Rama berharap.
"Iya deh kak" jawabnya pasrah.
"Yaudah aku masuk dulu yah, kelasku udah mau mulai"
"Iya kak hehe" jawab Nela malu-malu.
Rama mulai menjauh dari hadapan Nela dan Tania.
   Rama adalah kakak kelas yang memang sudah lama dilirik oleh Nela. Kali ini dirinya diajak jalan oleh Rama, jantung Nela berdebar-debar kerena baru kali ini dia diajak jalan oleh Rama.
   Sang surya mulai malu-malu dan mulai digantikan oleh sang dewi malam. Nela yang tampak sedikit nervous sedang menanti kedatangan Rama. Belum begitu lama Nela menanti, hpnya berdering. Pesan singkat dari Rama, bahwa dia telah tiba didepan rumah Nela.
   Ternyata Rama membawanya kesebuah cafe yang indah. Tidak begitu banyak pengunjung malam itu. Rama telah memesan tempat untuk mereka berdua. Tempat romantis, pemandangannya begitu indah dengan bertaburan bintang dilangit. Tidak lama setelah mereka duduk dan memesan makanan.

"Nel" Rama memecah keheningan saat itu.
"Iya kak, kenapa?"
"Emmmm, tempatnya bagus ya hehe" Rama menjawab dengan wajah malu-malu.
"Iya kak, bagus banget" Nela tersenyum "oh iya, kenapa tiba-tiba ngajak aku ketempat ini kak?"
"Gini aku mau~" belum selesai Rama menjawab.
Seorang pelayan datang, membawakan pesanan mereka berdua. "Fish and chips?" Lalu meletakkan satu demi satu makanan ke hadapan mereka. "Silahkan" kata pelayan itu lalu pergi menjauh.
"Oh iya kak, tadi gimana?"
"Oh iya, enggak kok. Udah kamu makan aja nel, kalo dingin gak enak" Rama tampak gugup, perasaannya campur aduk. Disaat dia mulai berani untuk mengatakannya ada saja sebuah halangan yang membuat nyalinya kembali ciut.
   Setelah mereka selesai menghabiskan makanan masing-masing, mereka kembali ke mobil dan Rama mengantarkan Nela pulang. Nela masih belum mengerti apa tujuan sebenarnya Rama mengajak dirinya.
Sebelum Nela turun dari mobil.

"Nel, sebenernya yang tadi mau aku omongin pas kita masih di cafe itu" ujar Rama dengan tampang gugup, berharap dan serius "aku suka sama kamu nel, sebenernya tania juga udah bilang ke aku tentang semua. Tentang perasaan kamu ke aku"
"Tania ngasih tau ke kakak?" Wajah Nela merah padam.
"Iya, kamu gak usah bilang ke dia kalau aku bilang ke kamu. Tapi itu yang ngebuat aku jadi yakin dan berani ngomong gini nel. Would you?"
"What?" Wajah Nela bingung 100%.
"Be my girl?"
"Of course I want, tapi apa kakak udah bener yakin?"
"Yakin seyakin-yakinnya, kita gak bisa dibilang gak deket nel. Kita udah deket banget, please" ujar Rama memelas.
"Iya kak"

Dear diary,
Masih inget sama kak Rama kan, my charming prince. Tadi aku diajak jalan sama dia, huaaa gak nyangka bisa jalan sama dia. Itu udah buat aku seneng banget, diajak dinner ditempat yang romantiiiiiis banget. Yang ngebuat aku lebih seneng lagi, tadi dia bilang kalo ternyata dia suka aku juga. Waaah senangnya, hari ini adalah hari jadiku dan kak Rama. ♡ Rama
-Nela-

Semenjak malam itu Rama dan Nela menjadi sepasang kekasih, diary Nela pun selalu bergoreskan tentang kisahnya dan Rama. Mereka yang bisa dibilang 'serasi', mereka jarang bertengkar. Akan tetapi dalam menjalani sebuah hubungan pasti nano-nano, ada manis, asem, pahitnya. Bahkan ketika anniversary bulanan pun Rama selalu memberikan kejutan-kejutan yang berbeda. Kejutan terindah dan tak terduga selalu saat anniversary tahunan mereka.
   Anniversary tahun pertama mereka, Nela diberikan sebuah boneka teddy bear yang sangat besar.

"Hai ndut, hehehehe" ejek Rama.
"Apaan hih, emang kamu kurus apa?"
"Enggak sih wooo. Tapi ada yang lebih ndut lagi loooh" Rama mengambil sebuah boneka, dan diberikan kepada Nela.
"Sayang, besar banget bonekanya" ujar Nela dengan wajah yang sangat senang.
"Iya kan lucu, bisa jadi temen bobo kamu hehehe. Lagi pula teddy-nya lucu kayak kamu hehehe" Rama membalas dengan mimik wajah usil.
"Gombal kamu, habis ngejek bisa aja yaa"

Dear diary,
Seperti yang kamu tau hari ini adalah hari anniversary aku dan Rama. Senangnya bisa langgeng sampe setahun. Baru setahun sih tapi selama setahun ini aku merasakan indahnya dicintai dan mencintai. Waktu bulanan dulu dia sering ngasih kejutan, entah bunga, lagu ataupun surat. Kali ini dia memberiku boneka teddy bear yang gedeee banget. Aku pernah naksir boneka itu, gak nyangka ternyata kesampean. He's the best I got ever. Oh god, thanks for all. Terima kasih ya allah mengirimkan seseorang yang bisa dipercaya, yang peduli, pokoknya baik.
-nela-

   Menjalani tahun kedua mereka, mereka mulai diuji dengan beberapa kesalah pahaman. Dimulai dari hal kecil, entah terlambat atau tidak sempat punya waktu. Sampai hal-hal besar.

Dear diary,
Sekarang ini aku dan Rama udah kayak kucing sama tikus! Kerjaannya berantem terus! Aku kesel sama sifatnya yang gak pernah ngertiin aku lagi. Kayak tadi, dia lupa kalo dia sendiri bilang mau jemput aku setelah aku manggung. Tapi kenyataannya dia gak bisa dateng karena katanya ada tugas lah, apa lah. Oke dia ngerjain skripsinya tapi masa iya sampe lupa, yaa kalo gak bisa mending gak usah bilang mau jemput. Kapan kita bisa kayak dulu?
God please help me, give me clues for this. Amiin
-Nela-

Doa dan keinginan Nela tercapai. Suatu hari Rama mengajak Nela kesebuah taman. Taman yang indah, beralaskan rumput hijau tosca dengan sentuhan putih bunga. Ditengah taman itu ada sepotong kayu kecil yang bertopang pada batang pohon.

"Nel, liat ayunan disana?" Ujar Rama menunjuk kesepotong kayu itu.
"Iya, ayunannya lucu yaa ditengah taman yang indah gini" Nela menatap Rama. "kenapa di taman yang seindah ini, gak ada seorangpun?"
"Karena taman ini enggak semua orang tau, ayunan disana aku yang ngebuat dulu bareng sama teman masa kecilku" wajah Rama dengan senyuman lembut dan hangat, menunjukan akan rasa rindu masa kecilnya.
"Hei" Nela menyentuh bahu Rama, lalu berlari menjauh "ngapain diem aja disana? Kejar aku kalau bisa" Nela tersenyum jahil lalu menjulurkan lidahnya.
"Iseng!!" Rama mengejar Nela. Mendekatinya dan menangkapnya, Rama memeluk Nela. dari belakang. "Gotcha, kena kan kamu!! Makanya kalo endut terus gak bisa lari jangan nantangin"
"Biarin aja, dari pada kamu nangis disana ahahaha. Mau dorong aku di ayunan situ gak?" Nela melepas pelukan Rama dan duduk disepotong kayu itu.
"Hih berat!!"
"Biarin aja"
"Oh iya, maafin aku yah akhir-akhir ini aku jarang merhatiin kamu. Aku sibuk sama kuliahku"
"Iya, aku gak keberatan sama itu. Cuman kamu tau kan aku orangnya emang gitu, maaf yah terlalu emosian" mereka saling menyalahkan diri masing-masing "udah dorong lagi!! Lanjuuut!! Hahahaha"
Kini hari sudah senja, Rama yang kembali mengingat masa lalunya menjadi lupa akan waktu. Mereka yang tertawa bahagia seperti tak ada beban dalam benaknya.

Dear diary,
Kebiasaan ku dan Rama yang sempat berubah menjadi selalu berantem, kali ini enggak. Dia nunjukin kalo selama ini dia ngelakuin sebuah kesalahan bukan karna dia sengaja, tapi emang dia enggak bisa. Ketika tadi saat dia membawaku kesebuah taman yang begitu indah, aku sadar bahwa aku memang keterlaluan. Aku meminta pengertian darinya, padahal aku sendiripun belum memberikan pengertian ke dia. Tapi dia selalu sabar. Oh iya soal taman, ternyata itu taman masa kecilnya dia. Ada ayunan yang dibuat dia sama temen-temennya dulu. Cukup tua, tapi masih bisa menopang berat tubuhku yang karung beras ini hehehe.
Oh god you always give me the reason 'why' and you always give me the clue. Terimakasih yaallah.

   Hari demi hari berlalu, Rama yang saat ini sudah selesai dengan kuliahnya menjadi lebih sibuk dari sebelumnya. Waktu yang biasanya hanya untuk Nela, kali ini sirna oleh pekerjaannya. Nela yang mulai ingin meledakkan amarahnya masih tertahan oleh kepedulian Nela akan penyusuaian yang juga harus dilakukan Rama.
   Seiring berjalannya waktu, Rama dan Nela menjadi semakin jauh. Mereka sudah jarang berkomunikasi apalagi untuk bertemu. Nela yang sudah mulai gerah dengan itu semua akhirnya membuka sebuah pembicaraan.
'Aku tau kita udah lama gak ngontak apalagi ketemuan ram. Aku bener-bener kangen kamu, kangen masa-masa kita dulu. Aku tau kamu sibuk, aku cuma minta please inget aku' pesan singkat ini dikirimkan Nela.
   Harapan Nela agar Rama bisa memiliki waktu untuknya kini pupus sudah. Ketika Nela sedang jalan-jalan berniat untuk membersihkan pikirannya, dilihatnya Rama. Rama baru keluar dari sebuah toko dan yang membuatnya kecewa adalah Rama bukan berjalan sendiri. Sosok seorang perempuan cantik tinggi berambut hitam yang panjang sedang menemani Rama hari itu, Tania. Nela berada disana tapi raganya seperti tak ditempat, dirinya lemah melihatnya.
   Nela mengambil sebuah keputusan tegas lalu meminta Rama untuk menemuinya. Nela sudah berniat untuk mencurahkan semua yang dia rasakan dan dia lihat saat itu. Sebuah pesan yang dikirimkan pada Rama untuk memintanya bertemu Nela besok setelah dia manggung di cafe-nya.
  Saat di cafe.
"Kemaren kamu jalan sama siapa?" Tanya Nela dengan mimik berusaha sabar.
"Sama Tania kan" jawab Rama dengan tampang tak bersalah "emang kenapa nel?"
"Kamu ngapain aja?" Nela mulai tidak bisa menahan emosinya.
"Sabar sayang, aku gak ngapa-ngapain sama dia" Rama meyakinkan.
"Oh, terus yang ke toko boneka? Ke cafe tempat kita dulu?" Nela marah, tidak seperti biasanya "kamu ke toko perhiasan"
"Aku enggak ada apa-apa nel!" Rama mulai terpancing emosinya.
"Tapi Tania, hey Tania temen deket aku sejak aku SMA"
"Iya aku tau, aku enggak ada apa-apa sama dia. Kamu gak ngerti" Rama berusaha mengalah dan menjelaskan semuanya.
"Udah, gak usah alesan lagi. Aku gak suka kita gini, aku sering ngeliat kamu sama dia akhir-akhir ini" ujar Nela dengan keras kepalanya "capek aku, mungkin ini akhir dari semuanya ram!!" Nela mengambil tasnya lalu berlari menjauh.
"Nela dengerin aku!" Rama berteriak sambil mengejarnya.
Namun Nela sudah lebih dulu naik taksi dan meninggalkan Rama sendiri. Semua orang disekitar situ melihat kearah Rama karena teriakan Rama yang masih bisa menembus bisingnya keramaian.

Dear diary,
Hari ini puncaknya aku bertengkar dengan Rama, bahkan aku minta mengakhiri semuanya. Gaimana gak sakit hati, Rama jadi lebih sering jalan dengan Tania. Kali ini mereka pergi ke toko emas, apa yang mereka lakukan coba? Aku kesel! Semenjak aku mergokin dia, dia jadi berubah. Aku udah gak kuat ngejalanin ini semua. Kenapa dia harus kayak gini, disaat besok anniversary kita yang ketiga tahun. Well its over, buat apa ditangisin. Ini gak guna, ya terima ajalah kalo dia emang bukan buat aku. Ya allah kalau dia memang bukan jodohku kenapa engkau mempertemukan kita? Sungguh susah bagiku untuk melupakannya.
-Nela-

Sesaat handphone Nela berdering, sudah berpuluh-puluh sms dari Rama tidak dia balas. Semua telpon masukpun dianggep angin lalu baginya. Sampai sebuah pesan singkat yang membuatnya tersentak, dari Tania.
'Hey nel, gua udah diceritain sama kak Rama, lo salah jelous sama gue. Inget kita temenan dari SMA, ini rahasia tapi gua ngasih tau lo biar lo gk gini. Kak Rama ngajak gua jalan, semua itu karena dia minta pendapat gua untuk ngasih hadiah di anniv lo besok. Please percaya, liat di lemari lo deh'
   Akhirnya Nela mencoba mengerti dan melihat kedalam lemarinya. Benar, didapatkannya sebuah gaun indah berwarna biru langit. Warna kesukaan Nela, dengan hamparan manik-manik namun tetap tidak membuat gaun itu begitu mencolok. Sederhana namun indah, yang tahu akan selera Nela, tentu saja Tania. Nela tersentak, dia telah salah menilai semuanya.
'Iya Tan, lo bener gua udah liat semuanya. Thanks, lo boleh blg ke dia gua udh gpp. Tp gua baru mau ketemu atau komunikasi besok aja, bilang jg gua kesana sendiri. Dia gk perlu jemput'
Pesan itu dikirimkan Nela kepada Tania.
   Keesokan harinya Nela dan Rama akan bertemu di cafe dimana tempat itu persis seperti saat pertama kali mereka berkencan. Lebih tepatnya saat Rama ingin menyatakan perasaannya waktu itu. Nela tampak tiba lebih dahulu dibanding Rama.
   Dilain tempat, Rama yang sedang mempersiapkan dirinya seolah tak sabar. Karena mungkin hari ini dia akan melamar Nela. Rama yang beberapa hari terakhir bersama Tania, ternyata karena Tania tau kesukaan Nela dan postur mereka sangat mirip.
   Pukul 19.30, Rama masih belum beranjak dari rumahnya. Rama masih sibuk mencari dimana dia meletakkan cincin yang akan diberikannya pada Nela. Sampai akhirnya sudah empat puluh lima menit berlalu akhirnya Rama memutuskan untuk tidak mencari cincin itu lagi. Sungguh teledor, ternyata cincin itu telah ada di mobil. Dengan kecepatan maksimum Rama membawa mobil sporty-nya.
   Nela yang masih menunggu sudah mulai bosan. Dia memutuskan untuk pergi dari cafe tersebut. Nela berlari menuju sebuah taman yang berada tepat didepan cafe itu.

"Bodoh, ngapain sih gua masih nungguin dia" Nela memaki kepada dirinya sendiri "tapi dia gak pernah selama ini terlambat" Nela menutup mukanya dengan telapak tangan.
   Pada sebuah kayu coklat bermotif serta berkaki besi Nela beristirahat sejenak. Suara gemericik air yang turun menguasai suasana dimalam itu. Tiba-tiba tampak sebuah kotak didepan Nela, yang digenggam oleh seseorang.

"Rama aku tau kamu dateng, tapi kenapa lama banget" Nela berkata, lalu menoleh. Dia mendapatkan sesosok wanita, Tania. "Tan, Rama mana? Ini apa?"
"Nel, hp lo mana? Lo gak bisa dihubungin dari tadi" wajah Tania manis seolah sedang menutupi sesuatu.
"Lowbat tan, Rama mana?" Nela memasang tampang berharap "dia mana?"
"Rumah sakit" Tania menjawab dengan bibir bergemetar.
"Dia kenapa? Lo bercanda kan, gak lucu ah" wajahnya tak percaya.
"Serius, yaudah sekarang ikut gua"

Nela dan Tania menuju rumah sakit tempat Rama dirawat. Nela berlari menuju ruang tempat Rama ditangani oleh dokter setempat. Sosok Rama yang terkapar dan terlihat lemas tak berdaya beralaskan sebuah kasur pasien. Warnanya hijau kebiruan yang sekarang berubah warna karena darah.

"Rama maafin aku, ya allah sembuhkanlah dia ya allah" Nela terpaku didepan sebuah kaca "tan, dia kenapa?" Nela menoleh.
"Tadi dia nyari kotak yang lo pegang itu makanya telat, pas ketemu dia langsung buru-buru mau nemuin lo. Dia tau kalo dia telat, jadi dia cepet-cepet nyusul lo" Tania tidak membuka kembali bibir mungilnya.
"Kenapa tan, dia kenapa?"
"Enggak ada yang tau pasti, tapi mobilnya nabrak nel"

Seketika seorang dokter keluar dari dalam ruang tersebut.

"Dok Rama gimana? Dia gak papa kan?" Nela berharap.
"Apa ada yang bernama Nela?"
"Saya dok, kenapa?"
"Rama ingin bertemu anda" kata dokter dengan tampang pasrah dan sedih.

Nela berlari dan mendekati sosok Rama.

"Nel...la" ujar Rama terbata-bata.
"Iya kenapa sayang?" Mata nela yang memerah dengan berlapiskan cairan bening yang siap menetes.
"Ma..maafin aku yaa"
"Iyaiya aku maafin kamu, aku gak marah kok. Aku tau selama ini kamu sibuk, aku yang harusnya minta maaf karna aku gak bisa ngertiin kamu" Nela menyalahkan dirinya. Nela tak tega melihat alat bantu pernafasan yang menutupi sebagian wajah tampan Rama.
"Cincin kamu mungkin masih dimobil" Rama yang menoleh tidak menemukan kotak cincin yang ia maksud.
"Maksud kamu ini kan, iya aku udah dapet" Nela tak dapat menahan tetes demi tetes air yang berontak ingin keluar dari matanya.
  Rama mengambil lalu membuka kotak itu "mau kah kamu menikah dengan ku?" Masih sempat Rama berkata demikian dengan alat-alat disekujur tubuhnya.
"Iya aku mau, pasti Rama" Rama menggenggam tangan Nela dan meletakkan sebuah cincin cantik pada jari manis Nela. Nela yang begitu senang langsung memeluk tubuh sang kekasih yang sedang terbaring lemah. "Kamu emang lucu ya, selalu ngasih kejutan yang gak pernah kuduga. Tapi kenapa cuma untuk ngasih cincin ini rasanya susah sampai kamu begini. Aku emang salah, belom mau bilang maaf atau aku memaafkanmu malam itu karena aku ingin kita terbuka malam ini. Tapi ternyata aku gak tau bakalan kayak gini" omangan panjang lebar Nela tidak ditanggapi apapun oleh Rama. "Ram, ram, Rama hey. Kamu kenapa? Ram?" Nela menggerakkan tubuh Rama yang saat ini kaku. "Ramaaa" Nela kembali memeluk tubuh Rama dengan sangat erat. Karena dia tahu mungkin saat itulah terakhir kalinya Nela bisa memeluk Rama.
   Sekarang Rama telah tiada. Nela yang sangat terpukul dengan kejadian itu sampai dia tidak mau mengikuti sampai tempat peristirahatan terakhir sang kekasih.
   Seperti yang dicurhatkannya pada diary, inilah kejadian buruk yang selalu terbayang oleh Nela. Dia sadar bahwa penyesalan selalu datang terlambat. Andai dia langsung mempercayai Rama, mungkin tidak akan berakhir seperti ini.

Senin, 16 Juli 2012

Back To Normal

okaaaay.. seperti jadwal sekolah-sekolah Jakarta yang rata-rata hari ini udah masuk.. hari pembelajaran pertama ditahun ajaran 2012/2013.. hari ini hari pertama, okeee biasanya selalu identik dengan 'gak belajar kok' 'masih santai'.. hebatnya kelas gue udah belajar -.- yaaa emang belom se kondusif seharusnya siiih hehehehe.. tapi bahkaaaan, tadi pas pelajaran matematika gue dikagetkan mungkin sekelas juga dengan kata-kata.. ngambil A-level bukan As level -.- gak terima, terima, gak terima, terima.. mau digimanain lagi? nasibnya seperti ini.. yaudahlaaaah, maunya sih As aja karena sebenernya gue juga mau banget ptn aja, di negri tercinta Indonesia
dulu kelas 10 dimulai dengan adanya IGCSE awalnya matematika dan disussul IPA.. hasil math sudah keluar dan cukup memuaskan tapi sebenernya maunya sih lebih hehehehe, namanya target atau mimpi yaaa harus setinggi-tingginya kalo mentok kepeleset dikit yaaa kan gak jauh-jauh hehe.. tapi gue agak khawatir sama IPA dan hasilnya, gue percaya gue bisa tapii yaaa tinggal menunggu dan waktu yang akan menjawab 'berapa nilai yang diperoleh saat igcse IPA'..
dikelas 11 ini, tantangan lebih berat, yaitu A-level yang katanya kalau diluar negri program ini dilakukan setelah pembelajaran 2tahun.. coba kalian tebak berapa lama waktu yang diberikan ke kita untuk belajar A-leveeeel???? kurang dari 1tahuuuun!! yeeeeaaaaahhhyyy -.- ntah apa yang mau gue omongin.. kalo gue gak salah juga A-level setara dengan D3 di indonesia, yaudaaah pokoknya begitu.. yang gue harepin adalah orangtua gue ngerti. karena gue ngerasa orangtua gue pokoknya gak ngerti gimana tapi gue nilainya harus bagus dan memuaskan.. tanpa mengerti keadaan pembelajaran dan materi setumpuk ituuu.. bahkaaan, bukunyapun seperti novel setebel ini niiih
hahahaha, bertambahlah novel yang ada dirumah gue.. mungkin kamus hohoho tapi demi masa depaaan yamaaaan harus semangaaaat kk..
bukan gue ngerasa gak bisa, gak sanggup atau gimana.. tapi emang sih A-level gue harus berusaha buat dapet yang terbaik tapiiii~ yaaa takut aja.. semoga yang terbaik itu bisa tetep banggain orangtua dan nilai tetep dalam kurva yang naik/possitive jadi gue bisa keterima PTN o:) amiiiin..


SELAMAT MEMBACA.. again and again and again~
mohon maaf apabila kurang berkenan hehehe, kalo dibilang akhir-akhir ini sering ngepost sih iyaaa bener.. tapi takutnya daripada kosong dan suatu saat lupa-lupa nulisss.. mari ramaikan :)
keritik dan saran?? isi di kotak comment yang ada dibawah ^^ enjooooooooy

Minggu, 15 Juli 2012

Mind-full

Jadi banyak hal yang jadi pikiran gue beberapa pekan belakangan ini ahahaha.. contohnya tentang pekerjaan yang gue inginkan dimasa depan.. insyaallah bisaaa.. amiiin o:)
cita-cita gue itu jadi dokter :) maunya sih kuliah disalah satu perguruan tinggi negri yang ada di jogjakarta.. yaaap UGM, mungkin ada beberapa orang yang bingung kenapa harus ugm.. padahal di jakarta ada ui juga uki yaaa yang deketan.. tapi bagaikan panggilan alam hehehehe, ntah gimana tapi dari gue smp itu adalah tujuan utama gue, dan semoga bisa membanggakan kedua orangtua gueee o:) amiiin.. jadi gini, berhubung ada kakak sepupu gue yang lagi ikutan ptt di papua sana dan hebatnya dia udah lulus doketrnyaaa.. waaaah "kakak doakan akuuu :D"... gue pengen banget punya sebuah rumah sakit yang tempatnya mudah dijangkau, bahkan gue udah memikirkan sebuah tempat, eitssss gak bisa gue ceritain disini.. takutnya keburu diambil idenya oleh orang lain :P gak juga sih.. tapi lebih baik ini jadi rahasia pribadi dan keluargaku saja :) gue berharap juga memiliki atau bekerja dirumah sakit international, yang bekerja sama dengan rumah sakit diluar.. yaaa amiiiin o:)
bismillaaaaah..
yang ke2, gak tau kenapa.. waktu itu pernah iseng2 orangtua gue dulu ngomong tentang mau buat restorant dan kemaren pas abis panahan gue kepikiran tentang restoran itu.. padahan sebelumnya omongan itu udah gak pernah diomongin.. hebatnya lagiii, gue mikirin menu-nya.. dengan sebuah konsep yang gue rasa belom ada di dunia hohoho, minimal belom ada kok di Jakartaaa.. doaiiin yaaa kawaaan :D
ummm daripada bosen liat tulisan, niiih diselipin gambar restoran2 <3<3
kayaknya depanya gini rame kocak lucu wkwk

naaah kalo 2 gambar iyang diatas ituu.. kayaknya siapa sih yg gak pengen punya -.- kayaknya keren bangeeet.. ini hanya beberapa yang gue liat pertama kalo semakin lama gue liat-liat nanti foto yang di post bisa terlalu sangat banyak banget -.- wkwkwkwk.. bahkan gue juga pengen yang sky dining, dinner sama pacar pake lightnya dari candle.. kenapa curhat yaww -.-
naaah kalo yang selanjutnya ini ada hubungannya sama kemacetan, pegawai dan sedikit poitik.. sebenernya gue kurang ngerti sama yang seperti ini, tapi yaaa dapet omongan2 sedikit dari mama papa.. jadi pernah dibahas dan ada pemikiran ginii.. belom lama ini kan ada pemilihan gubernur dan cagub-nya niiih toh pas diliat-liat jakarta sepi karena ada pegawai negri dan beberapa tempat kerja juga libur.. gimana kalo beberapa kantor kementrian emmm gak ngerti deh bahasanya apa -.- kalo kantor-kantor itu disebar di beberapa tempat.. misalnya bekasi, depok, cibubur, yaaa dimana gitu biar macetnya merata tapi gak macet-macet juga.. tapi temen gue ada yg bilang "bukannya harus deket-deketan ya?" bener juga sih, kalo ada rapat dadakan atau gimana kan agak susah juga yaaa karna susah di jangkau.. emmm yasudah pemikiran ini diabaikan mungkin.. tapi seenggaknya ini bisa memperkecil kemacaetan, tapi yang paling gue sukaaa...
emang sih sekarang belom ada dan masih dalam tahap atau baru rencana entahlaaah.. tapi gue pernah dikasih tauu, katanya dulu di salahsatu belahan dunia.. sebut saja china kalo gak salah yaaa, jadi disana tempat yang macet juga, tapi setelah adanya mrt disanaaa macetnya cukup berkurang dan itu juga yang kita harepin.. tapi jangan cuma mrt aja, harusnya keamanan juga dijaga.. semogaaa semua berjalan lancar..
sekian dulu deeeh.. theres a lot, cumannn takut-takut nulis wkwkwkwk.. salah2 bahaya hehehe, dan kalo typo maaf yaaah.. kesalahan terltak pada 22jari saya -.- wkwkwkwk ^^v nightyyyy

Jumat, 13 Juli 2012

Music and Me :)

yaaak.. kayak judulnya, sekarang gue bakalan nyeritain tentang seberapa cintanya gue sama musik.. bagi gue, musik adalah bagian dari hidup gue dan rasanya dunia tanpa musik itu sepi banget, gue yakin kalianpun bertanggapan seperti itu :) *semoga.. jadi disini gue mau nyeritain gimana sih sampe gue suka beberapa alat musik yang ada di dunia ini..
pertamanya aalt Musik yang bisa gue mainin adalah pianika dan suling, yaa itu udah seperti alat musik yang harus dipelajarin waktu masih di bangku sd bahkan sampai smp pun masih dipake.. bagi yang gak tau pianika dan suling itu apaa.. ini niiih hehehe :P
Suling:)                                                        Pianika:)
Terus orang tua gue menyuruh gue untuk mengambil khursus piano klasik.. cukup lama gue menjaani les piano itu sekitar 6tahun lamanya tentunya dengan beberapa istirahat karena berenti dan pindah tempat les.. tapi sampai sekarang gue masih sangat mencintai piano dan masih suka memainkannya :) dan kebetulan orangtuaku juga memfasilitasi dengan piano dan pianonya adalah grand piano yang sudah lama dimiliki.. jadi dulu saat ingin membeli piano yang biasa namun gue dan adek gue menangis ntah apa alasannya *katanya sih kalo gk salah laper* dan akhirnya pulang tanpa membeli sebuah piano. lalu mama mendapat kenalan seorang yang suka menjual piano, kita datang kesana gue lupa tempatnya dimana tapi cukup jauh dari rumah.. kalo gak salah demi music studio, pianonya tidak begitu mahal karena itu dulunya display di toko.. tapi bukan second jugaaa, yaaa begitulaaah.. akhirnya aku memiliki piano itu.. ini snapshoot grand piano, tapi bukan punya gue hehehe :D
naaaaah, itu tentang grand piano.. dan piano biasanya berhubungan dengan keyboard dan orgen yaaa apalah itu tulisannya hehehe.. jadi kurang lebihgue bisa mainin alat musik itu.. gue juga suka iseng-iseng belajar alat musik gitar bass yaaa itu deh, soalnya saat masih duduk di sekolah dasar gue memiliki sebuah band dan ada yang ngajarin.. jadi kebetukan, bisa tanya-tanya.. walaupun gue lebih tertarik kepada gitar dan yaaaa tetep aja mainnya yaaa aneh kocak yaaa yang penting bisa ngantongin 1 lagu udah cukup hehehe.. gue juga pernah terjun kesebuah alat musik yaituuuu... jengjeeeng
yappp... biola, dekat rumah ada semacam garage sale yang jual alat musik juga, disana ada biola yang harganya tidak begitu mahal :) gue mencoba memainkannya.. awalnya gue memang menyukainya.. tapi lama-lama adek lebih tertarik bahkan dia mengambil les dibidang itu, biola.. jadi lebih baik gue gak main biola.. ntah kenapa gue lebih suka sesuatu yang beda gitu, kan kalo beda bisa duet untuk ngelengkapin lagu hehehehe.. kalo  sama kayaknya gak ada tantangannya ahahaha.. setelah lupa dari biola gue masih nekunin piano dan sudah beberapa kali mengikuti konser dari tempat les.. sampe suatu saat gue nonton film kartun yang disitu ada sebuah alat musik yang terlihat cantik, manis dan anggun apabila seseorang memainkannya.. alat itu adalah flute..
yaaa seperti itulah tampaknya sang flute :) anggun menawan aaaaaaah cute wkwkwkwk.. keliatan kalem kan ummmm dan kebetulan guru piano gue bisa main flute.. jadi kadang gue minta diajarin, setelah sekian lama mainin flute gue agak kesusahan sama cara niupnya.. karena dengan menekan tombol yang sama, suara yang keluar bisa nada rendah ataupun naik satu oktaf.. berhubung sangat sulit mencari guru untuk flute gue menjadi semakin jarang mainin itu.. sering gue pikirin kalo gue suka alat musik itu kayak main-main.. bahkan flute sampe sekarang hanya terdiam di dalam kotaknya.. tapi begitulah..
sekarang, gue udah berenti main piano dan ingin berubah dari sesuatu yang klasik.. gue memutuskan untuk les drum, berhubung dirumah ada dan kayaknya sayang kalo cuma diem aja :) kan waktu sd punya band, makanya gue punya alat ini.. gue les drum awalnya sekitar akhir tahun lalu.. eh atau awal tahun ini gitu -.- lupa hehehe.. tapi drum lebih bisa keatur daripada pas gue les piano, berhubung udah sma dan sekolah cukup jauh gue gk bisa lagi latihan piano dirumah kayak dulu.. kalo drum, juga memiliki kesulitan namun lebih dapat kutangani dibanding dengan piano, klasik pula hehehe.. tapi gue masih tetap bermain piano kok :) gak ngerasa cukup dengan les drum, gue pengen nyoba sesuatu yang baru.. dan gue nemuin SAXOPHONE o:) alat musik yang dibilang "keren" oleh kebanyakan orang.. tercapailah keinginanku.. guee memiliki sebuah saxophone alto berwarna silver
setelah gue punya, gue gak langsung punya guru atau gimana.. gue nyoba buat belajar sendiri dulu sebagaimana gua belajar flute dulu.. dan benar saxophone terlihat lebih mudah dibanding flute.. bukan apa tapi saxophone juga bener keren.. butuh nafas yang cukup untuk meniup saxophone, kalau flute butuh sesuatu yang halus.. saxophone gue juga sempet terdiam didalem tempatnya untuk waktu yang yaaa cukup sebentar sampe saat gue menemukan komunitas saxophone dan nomer "rumah tiup".. dengan dukungan orang tua gue mengambil les saxophone dan ternyata, gue bener-bener sukaaa sama saxophone.. katanya progress gue di bidang saxophone lumayan dan cukup baik.. menurut gue itu juga ada karena dorongan basic piano classic gue :) yang jelas gue amat sangat terima kasih sama mama papa yang selalu ngedukung :)
semoga sampe nanti-nanti gue tetep main saxophone, makin cinta daaan bisa tampil dalam acara-acara :) amiiiin o:)
thats all guys about music and me!!